Kamis, 18 Juni 2009

Yang harus diperbaiki

Hari ke-3 UAS semester 6.

Semester 6 hampir berakhir dan aku baru menyadari bahwa belajar sebelum ujian memang 'berguna'. Hiengggg.. Baru sadar juga bahwa selama ini aku terlalu terlalu terlalu meremehkan hal kecil. Sombongkah aku? Mungkin iya. Dengan perasaan 'Aku bisa mengerjakannya dengan mudah' dan hanya membaca materi ujian satu kali -itupun kulakukan beberapa jam sebelum ujian-, dan juga tanpa ada ritual begadang belajar (seperti rutinitas minggu ujian semester kemarin2) akupun berangkat ujian dengan bekal ingatan saat kuliah. Bagus!! Dan hasilnya adalah... Toeng??? Nilai tak sesuai harapan (dan kesombongan). Sebenarnya baru satu nilai mata kuliah yang keluar, tapi sudah cukup 'menohokku'. Tapi, apapun itu, masih tetap alhamdulillah, setidaknya aku lulus. :)

Huph.. Lupakan itu. Sekarang waktunya menatap lurus kedepan. Menoleh sebentar kebelakang hanya untuk melihat hal2 yang perlu untuk diperbaiki. Dan yang -menurutku- harus diperbaiki adalah:
- harus berusaha mengurangi sikap meremehkan hal2 kecil.
- berusaha lebih 'organized'
- berusaha bersyukur dalam setiap keadaan.
Dan satu lagi, harus tetap BERUSAHA.. Untuk apapun dan kapanpun.

Kamis, 04 Juni 2009

Menyimpan masalah?

Adakalanya ketika kita punya masalah dengan sesuatu atau seseorang, kita akan merasa lebih baik jika kita membaginya dengan orang lain -yang kita percaya tentunya-. Tapi ketika dengan bercerita ternyata malah membuat masalah baru -entah apapun itu- apakah tidak lebih baik kalau kita menyimpannya sendiri? Terasa lebih berat memang, tapi pasti segalanya akan lebih baik, setidaknya kita bisa belajar menyelesaikan masalah kita secara mandiri sambil kita belajar dari masalah kita.

Sabtu, 30 Mei 2009

Sebuah peristiwa

Kemarin Allah benar-benar menunjukkan sayangNya padaku melalui sebuah peristiwa, kejadian yang memberikan jawaban atas doa dan tanyaku selama ini. Keraguan yang sebelumnya menggangguku benar-benar Dia hapus melalui kejadian kemarin. Bersyukur tiada henti, terimakasih yang tak terkira.
Ada perasaan malu yang sempat muncul setelah kejadian kemarin. Malu karena ternyata Allah begitu sayang padaku yang sering melupakanNya.
Tapi apapun itu, rasa syukurku saat ini melebihi apapun. Semoga peristiwa ini menjadi pengingatku, saat aku lupa, motivasiku saat aku lemah, dan benar-benar menjadi 'sesuatu' yang membuatku lebih baik. Amin..

Jumat, 29 Mei 2009

Sabtu pagi

04.45. Kamar kos.
Sabtu pagi, gak ada kuliah,.
Pagi yang indah, seharusnya. Tapi ada apa denganku pagi ini?

Rabu, 27 Mei 2009

Kesalahan

Kenapa semua orang menyebalkan sekali hari ini? Atau memang aku yang salah dimata mereka sampai mereka bersikap seperti itu? Huuh,sabar.. Kita memang tak bisa memaksa orang lain seperti yang kita inginkan, sama seperti orang lain tak bisa memaksa kita untuk menjadi seperti yang mereka harapkan. Apakah mereka tak menyadarinya? Kamu, dia, mereka.. Semuanyaaaaaa..
Huh..

P.S: Cobalah untuk mencari alasan mengapa suatu hal tak terjadi seperti apa yang kita inginkan. Bisa jadi kesalahan memang ada pada kita dan bukan pada orang lain seperti yang selalu kita fikirkan.

Sabtu, 23 Mei 2009

Samting happens

Hmm.. Banyak sekali hal yang terjadi di hidupku akhir2 ini tanpa sempat aku menyimpannya di otakku. Jangankan untuk menyimpannya, sekedar mengejanya saja aku sepertinya tak sempat melakukannya. Entahlah apakah aku menyadari tindakanku, ataukah hanya sekedar mengikuti arus yang menyeretku. Yang jelas, semua apapun yang terjadi padaku, rasanya memang pernah kuinginkan sebelumnya. Everything in my head, now is on my hand..

Minggu, 10 Mei 2009

Coretan bangun tidur

Banyak hal yang terjadi dalam hidupku yang terlewat begitu saja tanpa sempat aku menyimpannya dalam file otakku. Tentang aku, kamu, dia, kita, dan mereka. Semuanya terjadi begitu saja, tanpa rencana dan tanpa sempat pula dibayangkan sebelumnya. Kejadian-kejadian menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, dan bahkan kadang-kadang kekonyolan setiap hari berganti terjadi. Seperti saat ini, -bukan hari ini-, banyak sekali cerita-cerita indah tentang kehidupanku yang datang tiba-tiba dalam waktu yang sama. Aku menyebutnya, inilah fase terindah dalam hidupku. Walaupun orang lain mungkin mempertanyakannya, karena sebenarnya -mungkin- dari luar hidupku terlihat datar dan tak menyenangkan. Tapi, bukankah kebahagiaan datangnya dari dalam? Aku percaya itu. Lantas, apa yang bisa aku lakukan selain bersyukur?